Minggu, 16 Oktober 2016

Makalah perkembangan seni tari pada zaman penjajahan



                                                Kata Pengantar
Assamuallaikum wr.wb
            
            Puji dan syukur tak terlupa saya panjatkan kepada kehadiran allah swt yang telah memberikan nikmat kepada saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah seni budaya ini.
               Alhamdulillah, saya telah menyelesaikan tugas ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah saya ini. Untuk itu saya meminta masukan kepada rekan-rekan sekalian.    
               Semoga Makalah yang saya susun ini akan bermanfaat bagi kita semua, serta yang membacanya.


Butuh, 14 Oktober 2016

Penulis










Daftar Isi

Kata Pengantar__________________________________________________     ii
Daftarisi_______________________________________________________    iii
Pendahuluan____________________________________________________    iv

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah _________________________________________   3
B.Tujuan Penulisan Makalah _______________________________________   3
C.Rumusan Masalah ______________________________________________   4

BAB II
PEMBAHASAN
A.        Pengertian Seni Tari_____________________________________  5
B.        Perkembangan Tari Pada Zaman Penjajahan__________________ 5
C.        Unsur-Unsur Seni Tari ___________________________________ 6
D.        Jenis-Jenis Seni Tari ____________________________________  7
E.         Peran seni tari  _________________________________________ 7
F.         ragam Seni Tari Yang Ada Di Indonesia ____________________  8


BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan ___________________________________________  9
B.         Keritik dan Saran_______________________________________ 9


Daftar Pustaka________________________________________________ 10


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakan keadaan masyarakat Indonesia.
           “Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada    setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”.Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena    begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama uraian makalah ini

B.     Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui pengertian seni tari.
2.      Agar mengetahui perkembangan seni tari yang ada di Idonesia pada zaman penjajahan.
3.      Mengetahui unsur-unsur seni tari.
4.      Mengetahui jenis-jenis seni tari yang ada di Indonesia.
5.      Mengetahui peran seni tari.
6.      Mengetahui ragam tari yang ada di Indonesi.



C.     Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian seni tari ?
2.    Bagaimana perkembangan seni tari pada zaman penjajahan?
3.    Bagaimana unsur-unsur seni tari
4.  Bagaimana jenis-jenis seni tari?
5.    Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ?
6.  Bagaimana ragam tari yang ada di Indonesia?









         














BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Seni Tari
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
           Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.

B.   Perkembangan Seni Tari pada Zaman Feodal atau Penjajahan
         Tari zaman feodal / penjajahan ( 400 M – 1945)
Zaman feodal / zaman penjajahan berkisar antara tahun 400 M – 1945. Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam – macam definisi. Tokoh – tokoh tersebut antara lain curt sach, soedarsono, corry hamstrong, la mery dan lain sebagainya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi sebagian tidak tercakup karena tari ritual pada umumnya lebih mementingkan tujuan dari pada bentuk penyajiannya, sedangkan tari hiburan lebih mementingkan keikutsertaan penari dalam tari itu dari pada kenikmatan untuk menontonnya.
        Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern. Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik. Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya.
         Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya. Setelah zaman invasi (perluasan wilayah) bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari). Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya.
C.   Unsur-Unsur Seni Tari
         Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
         Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama.
         Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan penari.

D.   Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
* Tari Tunggal
* Tari Berpasangan
* Tari Kelompok/Massal

  Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
  Tari berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

  Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak penari.
E.   Fungsi Seni Tari
       Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi, yaitu:
1)    Seni tari sebagai sarana upacara
2)    Seni tari sebagai hiburan
3)    Seni tari sebagai penyalur terapi
4)    Seni tari sebagai media pendidikan
5)    Seni tari sebagai pertunjukan

           




F.    Ragam Seni Tari Di Indonesia
1)    Jakarta
Ciri-ciri tari daerah jakarta :
Ø  Busana memiliki kombinasi.
Ø  warna mencolok.
Ø  Gerakan lincah.
Ø  Iringan musik gambang kromong.

2)    Sunda
Ciri-ciri tari daerah sunda :
Ø  Busana memiliki kombinasi warna mencolok.
Ø  Gerakan bervariasi dari yang lembut hingga tegas dan lincah.
Ø  Iringan musik gamelan.

3)    Jawa
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tari daerah jawa :
Ø  Busana dengan motif dan warna simbolik.
Ø  Gerakan ada yang mengalir tenang dan ada yang tegas.
Ø  Iringan musik gamelan yang lebih lengkap.










BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Seni tari yang berkembang pada zaman penjajahan memilik peranan yang sama seperti tari yang ada pada zaman sekarang. . Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari). Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan.
Perkembangan tari terjadi menjadi 5 tahap:
1)    Kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik. 
2)    Masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing.
3)    Penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik]. 
4)    Gagasan mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional. 
5)    Kedewasaan baru yang ditandai oleh pencarian nilai-nilai.

B.     SARAN
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
1.      Kegiatan ekstrakulikuler agar tetap diadakan dan berkembang.
2.      Sebaiknya memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki bakat dalam menari.







DAFTAR PUSTAKA











2 komentar: