Kata Pengantar
Assamuallaikum
wr.wb
Puji dan syukur tak terlupa saya panjatkan
kepada kehadiran allah swt yang telah memberikan nikmat kepada saya untuk
mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah seni budaya ini.
Alhamdulillah, saya telah
menyelesaikan tugas ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan yang ada
dalam makalah saya ini. Untuk itu saya meminta masukan kepada rekan-rekan
sekalian.
Semoga Makalah yang saya susun ini akan bermanfaat bagi kita semua, serta
yang membacanya.
Butuh, 14
Oktober 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar__________________________________________________
ii
Daftarisi_______________________________________________________ iii
Pendahuluan____________________________________________________ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah _________________________________________ 3
B.Tujuan Penulisan
Makalah _______________________________________ 3
C.Rumusan Masalah
______________________________________________ 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Seni Tari_____________________________________ 5
B. Perkembangan
Tari Pada Zaman Penjajahan__________________ 5
C. Unsur-Unsur
Seni Tari ___________________________________ 6
D. Jenis-Jenis
Seni Tari ____________________________________
7
E. Peran
seni tari _________________________________________
7
F. ragam
Seni Tari Yang Ada Di Indonesia ____________________ 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
___________________________________________
9
B. Keritik
dan Saran_______________________________________ 9
Daftar
Pustaka________________________________________________ 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perjalanan dan bentuk seni tari di
Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik
ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika
ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakan keadaan masyarakat
Indonesia.
“Indonesia merupakan negara yang
kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan
tari khas daerahnya masing-masing”.Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa
latar belakang terciptanya makalah ini karena
begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga
membutuhkan media untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit
dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah
seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama uraian makalah ini
B. Tujuan
Penulisan Makalah
1. Mengetahui
pengertian seni tari.
2. Agar
mengetahui perkembangan seni tari yang ada di Idonesia pada zaman penjajahan.
3. Mengetahui
unsur-unsur seni tari.
4. Mengetahui
jenis-jenis seni tari yang ada di Indonesia.
5. Mengetahui
peran seni tari.
6. Mengetahui
ragam tari yang ada di Indonesi.
C. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian seni tari ?
2. Bagaimana perkembangan
seni tari pada zaman penjajahan?
3. Bagaimana unsur-unsur
seni tari
4. Bagaimana jenis-jenis seni tari?
5. Berfungsi
sebagai apa sajakah seni tari ?
6. Bagaimana ragam tari yang ada di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Seni Tari
Seni tari adalah seni yang
mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan
ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu.
Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan
dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan,
kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju
kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi
rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau
dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau
pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni
tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam
seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot.
Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan
membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si
penari.
B. Perkembangan
Seni Tari pada Zaman Feodal atau Penjajahan
Tari zaman feodal / penjajahan ( 400 M
– 1945)
Zaman feodal / zaman
penjajahan berkisar antara tahun 400 M – 1945. Jenis Tari zaman feodal ini
ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam – macam
definisi. Tokoh – tokoh tersebut antara lain curt sach, soedarsono, corry
hamstrong, la mery dan lain sebagainya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai
fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang
berfungsi sebagai upacara ritual dan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi
sebagian tidak tercakup karena tari ritual pada umumnya lebih mementingkan
tujuan dari pada bentuk penyajiannya, sedangkan tari hiburan lebih mementingkan
keikutsertaan penari dalam tari itu dari pada kenikmatan untuk menontonnya.
Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern. Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik. Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya.
Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya. Setelah zaman invasi (perluasan wilayah) bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari). Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya.
Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern. Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik. Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya.
Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya. Setelah zaman invasi (perluasan wilayah) bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari). Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya.
C.
Unsur-Unsur
Seni Tari
Wiraga adalah
kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak dan ungkapan
gerak yang jelas.
Wirama adalah
pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama.
Wirasa adalah
aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan
penari.
D.
Jenis-Jenis
Seni Tari
Jenis tari ditinjau dari bentuk
penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
* Tari Tunggal
* Tari Berpasangan
* Tari Kelompok/Massal
Tari
Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang
dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari koncar, tari
gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
Tari
berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang
dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan
laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Tari
Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai,
atau dengan menggunakan banyak penari.
E.
Fungsi Seni
Tari
Tari sangat
di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi, yaitu:
1) Seni tari
sebagai sarana upacara
2) Seni tari
sebagai hiburan
3) Seni tari
sebagai penyalur terapi
4) Seni tari
sebagai media pendidikan
5) Seni tari
sebagai pertunjukan
F. Ragam Seni Tari Di Indonesia
1) Jakarta
Ciri-ciri tari daerah jakarta :
Ø Busana memiliki kombinasi.
Ø warna mencolok.
Ø Gerakan lincah.
Ø Iringan musik gambang kromong.
2) Sunda
Ciri-ciri tari daerah sunda :
Ø Busana memiliki kombinasi warna
mencolok.
Ø Gerakan bervariasi dari yang lembut
hingga tegas dan lincah.
Ø Iringan musik gamelan.
3) Jawa
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tari daerah
jawa :
Ø Busana dengan motif dan warna
simbolik.
Ø Gerakan ada yang mengalir tenang dan
ada yang tegas.
Ø Iringan musik gamelan yang lebih
lengkap.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Seni tari yang berkembang pada zaman
penjajahan memilik peranan yang sama seperti tari yang ada pada zaman sekarang.
. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari
hiburan, tari pertunjukan. Tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan
antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari).
Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan
kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna,
keprajuritan.
Perkembangan tari terjadi menjadi 5
tahap:
1) Kehidupan
yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik.
2) Masuknya
pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing.
3) Penembusan
secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik].
4) Gagasan
mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional.
5) Kedewasaan
baru yang ditandai oleh pencarian nilai-nilai.
B. SARAN
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat
di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai
negeri kita ini.
1. Kegiatan
ekstrakulikuler agar tetap diadakan dan berkembang.
2. Sebaiknya
memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki bakat dalam menari.
DAFTAR
PUSTAKA
makasih kak, sangat membantu tgas ku
BalasHapusizin copas ya ka : )
BalasHapus